Hay sobat Newcyber.NET, tahukah Anda bahwa di alam semesta ini terdapat 2 cahaya buatan manusia yang terlihat seperti bintang berjalan di atas langit, stasiun ISS muncul sekitar pagi jam 4 sampai menjelang matahari muncul di pagi hari, atau setelah matahari terbenam sampai jam 8 malam. Cermin seukuran lapangan football memantul ke arah Bumi. Perkiraan waktu cahaya ISS sekitar 1 bulan sekali.

Satelit Starlink saat ini sering muncul, seperti cahaya berjajar segaris atau cahaya kereta. Hanya muncul setelah 1 hari diluncurkan, dan mulai menjauh antara 60 satelit setelah 1 minggu. Setelah 1 minggu cahaya semakin redup dan tidak berjajar seperti di awal diluncurkan ke ruang angkasa. Muncul cahaya seperti bintang berjalan oleh Starlink memiliki waktu yang sama antara pagi

Satelit Starlink 2020

  • 25 November 2020 L15, 60 satelit
  • 24 Oktober 2020  L14, 60 satelit
  • 18 Oktober 2020  L13, 60 satelit dikirim dari Kennedy Space Center
  • 6 Oktober 2020  L12, 60 satelit
  • 3 Sep 2020  L11, 60 satelit
  • 18 Aug 2020  L10, 58 satelit, 2 kargo satelit Planet Earth Imaging
  • 7 Aug 2020 1L9, 57 satelit, 2 satelit Darksky
  • 11 Juli 2020  L8, 57 satelit Starlink, 2 satelit BlackSky kembali ditunda.
  • 13 Juni 2020  L7 (14 Juni 2020 3:51PM waktu WIB). 3 SkySat dilepas 13 menit setelah peluncuran disusul 58 satelit Starlink 39 menit.
  • 3 Juni 2020  L6 jadwal peluncuran (4 Juni 2020 8:24AM waktu WIB)
  • 22 April 2020 L5 diluncurkan jam 19:37 GMT atau 2:37 pagi WIB hari Kamis
  • 18 Maret 2020 L4 diluncurkan.
  • 17 Februari 2020 Starlink L3 – 60 satelit . Mengunakan roket Falcon 9 dari Cape
    Canaveral Florida.
  • 29 Januari 2020 waktu US Starlink L2 dengan 60 satelit
  • 6 Januari 2020 – 60 satelit L1.
  • 11 November 2019 – 60 satelit L0.

Februari 2020. Dari Malaysia Sabah dan Kinibalu melaporkan melihat penampakan bintang berjalan atau cahaya berbaris pada tanggal 19 Februari 2020. Beberapa netter di Indonesia melihat pada 14 November 2019

Cahaya seperti bintang berjalan paling terlihat pada hari 1 – 2 setelah tanggal peluncuran.

Satu satelit Starlink di grup 7 sedang di coba dan dipasang shield yang tidak memantulkan cahaya. Bila bekerja, mungkin untuk melihat satelit Starlink yang terakhir ada di grup 7. Karena SpaceX akan menempatkan semua pelindung panel surya agar tidak memantul terlalu kuat untuk satelit di grup 8. Kabar baik bagi astronomi, cermin panel surya di satelit Starlink Grup 8 akan dilengkapi peredam pantulan cahaya. Berita kurang baik, mungkin kita tidak dapat lagi melihat banyak bintang berjalan di 60 satelit grup 8 dan selanjutnya.

[the_ad id=”5651″]

Jadwal lintasan penampakan satelit Starlink

Cahaya dari satelit Starlink tidak menjamin terlihat, karena ukuran panel surya lebih kecil dibanding stasiun ruang angkasa / ISS dapat dilihat pada link terbaru dibawah ini;

Tanggal 30 Januari 2020. Satelit Starlink diabadikan ketika lewat di Selandia Baru terlihat seperti cahaya kereta berjalan

Dibawah ini cahaya satelit Starlink seperti bintang berjalan , dari beberapa satelit dari satu grup yang melintas dapat diabadikan dengan camera tertanggal 14 Januari 2020 diatas jakarta. Posisi satelit sudah saling melepaskan dari grup utama setelah 1 minggu diluncurkan, foto terlihat garis cahaya dilangit sekitar 10 menit satelit Starlink tampak

Layanan satelit internet Starlink akan dibuka pertengahan 2020

Gwynne Shotwell mengatakan perusahaan SpaceX yakin, layanan internet Starlink dapat dimulai pertengahan 2020. Tapi untuk wilayah Amerika Serikat. SpaceX butuh meluncurkan 6 – 8 kali lagi untuk mengirim satelit mini di jaringan broadband.

Mengapa dibutuhkan satelit untuk jaringan internet. Kebutuhan di area yang tidak terjangkau internet kecepatan tinggi, pesawat, kapal, kendaraan, gaming yang tidak lag adalah tujuan sistem internet murah berbasis satelit.

Elon Musk CEO SpaceX yang juga pemilik pabrik mobil listrik Tesla sudah menTweet Starlink dapat bekerja. Berapa kira kira satelit yang dapat dipasang pada tahap pertama, Juni 2020 hampir 500 satelit mini dengan bobot 227kg setiap paket, untuk cakupan ketinggian minor, dan 800 satelit untuk cakupan sedang. Total 24x peluncuran yang dibutuhkan atau setara 24 x 60 satelit, namun jumlah total 12.000 untuk mencapai area seluruh dunia. Targetnya 42 ribu satelit dalam 10 tahun, 21 kali lebih banyak dari satelit yang ada saat ini. Target utama, dibutuhkan 22 kali peluncuran untuk mencapai jumlah satelit ideal dan siap melayani internet satelit broadband di seluruh dunia.

Bagaimana perusahaan Starlink mengirim puluhan kali peluncuran roket pertahun. SpaceX mengunakan 3 tempat peluncuran. 6 tempat lokasi peluncuran dibutuhkan untuk satelit mencapai jumlah yang cukup di ketinggian Minor. 6 tempat peluncuran roket ada di Amerika dan Kanada. Total 24 lokasi peluncuran roket di seluruh dunia. Dan dibutuhkan 12 lokasi peluncuran roket untuk mencapai semua satelit di area moderat.

Berapa kecepatan internet satelit. Program yang pernah di uji coba awal 2018, kecepatan mencapai 610Mbps. Di daerah pinggiran dengan koneksi ke satelit, latency kabarnya dapat dibawah 20ms. Cukup untuk bermain game yang terhubung ke jaringan satelit. Karena lokasi mereka cukup jauh dari kota, dengan jaringan biasa akan mendapat latency lebih tinggi. Walau pemain Pro berharap idealnya mendapatkan latenci di sub 10ms. Setara jaringan di area urban, atau tepi kota. Tapi Musk mengatakan, tujuan Starlink untuk melayani warga yang tidak terjangkau internet. Dan bukan bersaing dengan provider internet yang sudah ada. Setidanya 3-4% jaringan internet dibutuhkan untuk mereka yang tidak mendapat layanan internet saat ini.

[the_ad id=”5651″]

Satelit Starlink adalah konstelasi satelit broadband internet.

Sama seperti GPS memiliki banyak satelit dan menjangkau ke seluruh permukaan Bumi. Sebagain besar satelit Starlink berada di orbit rendah / LEO dengan ketinggian tidak lebih dari 1.000km, tepatnya di orbit rendah 350-550km. Setiap satelit mengorbit bumi setiap 93,3 menit sekali. Pengembangan satelit murah, performa tinggi, untuk tranmisi ke bumi untuk internet.global. Diperkirakan akan terus dikembangkan dan siap online tahun 2020. Jumlah satelit Starlink tidak hanya puluhan tapi rencananya dikirim ke ruang angkasa sampai 12 ribu satelit

Berada dalam posisi 3 orbit (ketinggian). LEO – Penempatan satelit pertama dengan jumlah 1600 satelit berada di ketinggian 550 km dari Bumi. Jumlah 11943 satelit, dapat mencakup area 1000km, VLEO – very low earth orbit mulai 2027, mencakup area 400km. Satelit lain mengunakan K-band di ketinggian 1150km sedangkan frekuensi Vband untuk ketinggian 340km. Setiap satelit memiliki 5 koneksi laser di orbit yang sama. Setiap satelit memiliki roket pendorong Krypton, untuk menjaga posisi satelit tetap berada di jalur, manuver. Setelah tidak digunakan, atau diganti, roket mini di satelit akan mendorong turun satelit kembali ke Bumi dalam periode 1-5 tahun.

Pihak SpaceX mengatakan akan memberikan sudut lebih baik agar pantulan cermin panel surya tidak menganggu pengamatan para astronom. Kemungkinan satelit Starlink tidak terlalu kuat terlihat untuk jadwal tahun 2020 dan selanjutnya.

Peluncuran satelit Starlink internet broadband

23 Mei 2018, beberapa laporan penampakan cahaya di langit seperti berjajar atau cahaya seperti kereta muncul
Perusahaan SpaceX sebelumnya menutup rapat dengan teknologi peluncuran satelit broadband untuk internet. Pertama di Belanda, mereka yang melihat mengira ada UFO dengan jumlah sangat banyak. Di Indonesia penampakan cahaya berjejer juga terlihat. Ada yang melihat 6-7 cahaya bahkan lebih pada tanggal 24 Mei 2019. Cahaya tersebut sebenarnya satelit Starlink. Dan cahaya yang muncul dari panel surya satelit ketika memantulkan cahaya matahari.

Juli 2019
3 dari 60 satelit Starlink hilang komunikasi dengan pusat kontrol. 45 satelit telah berada di posisi 550 km dari permukaan bumi. 5 dalam proses naik ke ketinggian yang ditentukan. Menyusul 5 satelit lain sedang mempersiapkan posisi untuk naik ke kettinggian yang ditentukan. 2 satelit yang tersisa mungkin tidak akan berfungsi dan jatuh. Sedangkan 3 satelit lain dikabarkan telah hilang komunikasi dengan Bumi.

Setelah semua target tercapai, lepas dari beberapa satelit yang gagal mencapai orbit. Satelit Starlink akan diuji coba untuk data internet broadband, tetapi khusus untuk komunikasi data, sampai video dan game di Amerika Utara.

[the_ad id=”5651″]

Astronom kesal dengan cahaya Starlink

Astronom mengatakan satelit SpaceX Starlink merubah langit malam selamanya. Setelah beberapa hari diluncurkan, mulai mendapat protes di kalangan astronomi. Setiap satelit Starlink dilengkapi dengan panel surya besar. Dikhawatirkan jumlah satelit terlalu banyak dapat menjadi sampah di ruang angkasa. Sekarang astronom mulai angkat bicara. Ronald Drimmel dari Observatorium Astrofisika Turin Italia, Starlink akan merubah cahaya yang dilihat seperti rasi bintang besar. Astonom amatir Marco Langbroek yang menangkap cahaya satelit Starlink mengatakan, semua 60 satelit seperti kereta, dari belakang dan depan terlihat. Astronom terkejut karena cahayanyalebih terang dari perkiraan banyak orang. Bagi sebagian orang melihat pemandang cahaya yang berjalan berjajar di langit terlihat luar biasa dan mungkin aneh. Tapi bagi astronom, ketika satelit Starlink bergerak cahayanya dapat menembu s langit malam.

Badan antariksa sedang merancang teleskop bumi raksasa Large Synoptic Survey Telescope (LSST). Dampak dari satelit Starlink belum diketahui. Tetapi ahli astrofisika Bruce Macintosh dari Universitas Stanford di AS mengatakan, jangan jangan foto survei ruang angkasa akan tergores ketika satelit Starlink lewat. Walau dibantah oleh ahli astrofisika Jessie Christiansen dari Institut Teknologi California (Caltech) di AS. Karena cahaya satelit Starlink hanya muncul menjelang pagi dan setelah
sore hari. Seperti cahaya ISS dapat terlihat seperti sebuah bintang berjalan antara jam 4 – 6 pagi atau jam 6-8 pagi. Masalah
lain yang dikhawatirkan dari kalangan astronom teleskop radio. Walau cahaya tidak menganggu, sinyal satelit dengan jumlah sangat banyak nantinya dapat menganggu sinyal yang ditangkap oleh teleskop radio di Bumi. Yang lebih dikhawatirkan, sinyal radio broadband Starlink mengunakan pita 10,7 – 12,7Ghz. Sejauh ini astronom berjuang untuk melindungi beberapa frekuensi untuk pengamatan, dan sekarang akan bermasalah.

[the_ad id=”5651″]

Satelit Starlink diabadikan di stasiun ISS 13 April 2020

Dibawah garis kuning barisan dari satelit Starlink

November 2019
Astromi di Chilean Observasi mengatakan satelit Starlink terlihat seperti kereta selama 5 menit, dan lewat di Cerro Tololo Inter-American observasi di Chile. Martinez Vasques terkejut, karena  gambar yang di dapat dari instrumen DECam atau camera dark energy menangkap ke 19 satelit yang beriringan seperti kereta. Tim astronom tersebut sedang meneliti daerah satelit galaksi Bima Sakti yang disebut LMC, dengan fokus ke satu titik di langit bagian selatan. Bertujuan mencari objek Halo di wilayah awan raksasa tersebut. 1 dari 40 gambar muncul satelit Starlink. Cahaya satelit Starlink hanya untuk sementara, seperti kereta berjalan di atas langit. Nantinya satelit kecil tersebut akan bubar dan memasuki orbit masing masing. Tapi membutuhkan waktu beberapa minggu setelah diluncurkan. Para astronom sepertinya harus membiasakan diri dengan penampakan itu. Dan ini baru permulaan dari 120an satelit yang diluncurkan Masih ada lagi yang menyusul, dan total 30 ribu satelit lain menyusul

Global Meteor Network melakukan pemantauan pada hujan meteor Alpha Monocertid bulan November 2019 lalu.
Gambar apa yang didapat,

[the_ad id=”5651″]

Pada menit ke 2, akan terlihat gambar lucu. Satelit Starlink mulai muncul pada jam 6

 

Asteroid mengarah ke bumi semakin sulit terditeksi

Para astronom mengatakan kepada Axios bahwa mereka khawatir mega-konstelasi satelit kecil bisa mempersulit menemukan asteroid di dekat Bumi – artinya astronom mungkin tidak melihatnya di jalur tabrakan dari lintasan asteroid dengan planet kita untuk dihentikan bila mengarah langsung ke Bumi.

Sejauh ini, konstelasi satelit Starlink yang sudah ada  di ruang angkasa terdiri dari 120 satelit – tetapi jumlah yang relatif rendah itu sudah cukup untuk menghalangi pandangan astronom tentang langit malam.

“Wow!! Saya kaget !! ”astronom Clarae Martínez-Vázquez tweeted pada bulan November. “Sejumlah besar satelit Starlink melintasi langit malam ini di @cerrotololo. Eksposur [Dark Energy Camera] kami sangat terpengaruh oleh 19 di antaranya! ”

Bahkan batu ruang angkasa yang relatif kecil dapat menyebabkan kerusakan luar biasa jika membuat dampak dengan Bumi dan menemukannya sudah sulit. Ketika Starlink muncul di pengmatan, cahaya dari satelit, membuat mendeteksi asteroid lebih sulit, kata para ahli kepada Axios.

Sekarang tampaknya sudah terlambat untuk menghentikan SpaceX dari bergerak maju dengan Starlink, para astronom mungkin tidak punya pilihan selain mengembangkan metode deteksi baru – dan berpotensi biayanya juga mahal. Mungkin lebih baik menempatkan teleskop pendeteksi asteroid berbasis ruang angkasa, kata mereka kepada Axios, atau perangkat lunak yang dapat menghapus data satelit SpaceX dalam gambar yang dihasilkan teleskop darat.